close

Tingkatkan Softskill Network Planing Proyek Kehutanan, Sejumlah Alumni IPB University Berbagi Ilmu pada Mahasiswa

Forest Management Student’s Club (FMSC), Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University menggelar Future Preparation, pelatihan dan pengembangan softskills network planning dalam proyek kehutanan, (28/3). Pelatihan ini mengusung tema “Network Planning to Pioneer Innovative Forestry Enterprises” dan menghadirkan sejumlah alumni IPB University diantaranya Edi Cahyono, SHut, MSi (Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan/KPH Lakitan Bukit Cogong), Helmayetti Hamid, SHut, MSi (National Project Officer Forest Programme 3- Sulawesi) dan Herdiansyah, SHut, MM IPM (Direktur CSR Dompet Dhuafa).

Kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan pemahaman mengenai softskill, seperti critical thinking, problem solving, decision making dan adaptasi dalam proyek kehutanan. Selain itu, mahasiswa juga dibekali entrepreneur mindset dalam membangun wirausaha kehutanan yang bermanfaat bagi masyarakat serta manajemen kolaborasi dalam pengelolaan hutan sehingga tercipta sinergi dan kualitas pengelolaan hutan yang lebih baik.

Baca Juga :  Delegasi Unpad Raih Sejumlah Medali di Ajang Pomnas ke-18

“Pelatihan ini diikuti oleh lebih dari 80 peserta yang berasal dari mahasiswa Kehutanan, IPB University,” ujar Ketua FMSC, Hendri Pribadi.

Dalam kesempatan ini Edi Cahyono membahas topik “Multi Usaha Kehutanan”, yakni pentingnya berorganisasi bagi peningkatan jiwa kepemimpinan. Menurutnya, keadaan kawasan hutan saat ini sangat memprihatinkan sehingga sangat dibutuhkan rencana pengelolaan hutan jangka panjang.

“Perlu skema yang tepat untuk menangani kondisi kawasan hutan misalnya kegiatan ekowisata. Kita bisa melakukan inovasi terhadap tantangan dan konflik tersebut dengan membuat multi usaha di KPH, sehingga kelestarian hutan tetap terjaga dan masyarakat tetap mendapatkan penghasilan,” ujarnya.

Sementara itu, Helmayetti mengatakan bahwa network planning adalah hal yang sangat penting sebab berguna bagi perencanaan, perkiraan biaya, dan dokumen untuk kepengurusan selanjutnya. Dalam pembuatan rencana harus mempunyai dokumen legal, tidak top down, serta memiliki inovasi.

Baca Juga :  Pengabdian Masyarakat, Kemendikbudristek dan PPI Tiongkok Gelar Donor Darah

“Kiat-kiat dalam membuat network planning adalah just do it, learning by doing, evaluation, networking. Serta network planning ini nantinya akan membuat kita memiliki kemampuan menafsir,” tuturnya.

Sementara itu, Herdiansyah dalam topik “Membangun Kolaborasi”, membahas bahwa kolaborasi dapat dibangun dengan komitmen sehingga akan menimbulkan energi yang baik dan pandangan positif. Untuk memunculkan kepercayaan yang perlu dibangun adalah dengan cara komunikasi yang baik.

“Sehingga nantinya apa yang menjadi target kita akan tercapai dengan dukungan publik tentunya. Inovasi menjadi hal yang sangat penting pula untuk membuat sebuah keterbatasan menjadi sebuah kesempatan,” ujarnya.