close

Mahasiswa ITS Inovasikan Paddock Sirkuit Mandalika yang Ramah Lingkungan

Tim Gold Digger Last Dance, (dari kiri) Aldrian Sasongko, Mochammad Alfiyan Zulfa, dan Muhammad Ricky Ramadhan saat menjuarai CETC 2024

Kampus ITS, ITS News – Meraih aspek keberlanjutan dalam konstruksi dengan meminimalisasi limbah adalah sebuah hambatan yang tidak mudah diatasi. Bermula dari persoalan tersebut, tim Gold Digger Last Dance Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas konstruksi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk Sirkuit Mandalika.

Mochammad Alfiyan Zulfa, salah satu anggota tim, menjelaskan bahwa timnya menggunakan konsep Lean Construction untuk mewujudkan aspek keberlanjutan dalam proyek. Konsep ini berfokus untuk mengurangi pemborosan dan mengoptimalkan nilai dalam proses konstruksi. “Konsep kami memungkinkan pembangunan paddock Sirkuit Mandalika ramah lingkungan dengan biaya lebih hemat,” jelas Alfiyan.

Baca Juga :  Pertahankan Komitmen Keberlanjutan, ITS Kembali Raih Indonesia’s SDGs Action Awards 2024

Lebih lanjut, Alfiyan mengungkapkan bahwa timnya mengusung inovasi penggunaan konstruksi modular untuk bangunan paddock di Sirkuit Mandalika. Berbekal modul-modul prefabrikasi yang dibuat di luar lokasi dan dirakit di lokasi proyek, pembangunan paddock menjadi lebih cepat dan sedikit menghasilkan limbah.

Inovasi tim Gold Digger Last Dance terkait kelebihan pelat lantai bubble deck yang digunakan, dibandingkan dengan pelat lantai bondek

Penggunaan pelat lantai bubble deck slab menjadi salah satu keunggulan yang ditonjolkan. Bubble deck slab merupakan sistem konstruksi pelat beton pracetak yang menggunakan bola plastik berongga untuk mengurangi volume beton sehingga meringankan beban bangunan. “Selain itu, penggunaan bola plastik yang berasal dari material daur ulang High Density Polyethylene (HDPE) menjadikan rancangan tersebut lebih ramah lingkungan,” imbuhnya.

Aplikasi pelat lantai bubble deck slab dipilih melalui pendekatan value engineering untuk dibandingkan dengan composite slab. Dengan keunggulan inovasinya, tim bimbingan Ir Retno Indryani MT ini berhasil meraih juara pertama dalam Civil Engineering Tender Competition yang dihelat di Institut Teknologi Bandung (ITB) akhir Februari lalu. Keberhasilannya menginspirasi mahasiswa untuk berkarya membangun masa depan yang berkelanjutan. (HUMAS ITS)

Baca Juga :  APBN SEBAGAI INSTRUMEN FISKAL MENGHADAPI KONDISI PERUBAHAN IKLIM