close

Kupas Tuntas Strategi Salma Menjadi Awardee IISMA

Salma Arthi Menon, salah satu awardee IISMA 2023 ITS

Kampus ITS, ITS News — Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) adalah program pertukaran pelajar prestisius dengan persaingan yang sangat ketat tiap tahunnya. Salma Arthi Menon, salah satu Mahasiswi Departemen Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ceritakan perjalanan dan kiat suksesnya memperoleh beasiswa ini.

Perempuan yang akrab disapa Salma tersebut berujar, ia mulai memantapkan tekad untuk mempersiapkan pendaftaran IISMA sejak awal tahun 2022 lalu. Keinginannya untuk melihat perspektif lain mengenai teknologi di bidang energi laut mendorongnya untuk memilih Liverpool University sebagai universitas tujuan dalam seleksi program IISMA.

Awardee IISMA 2023 ini pun gigih mencari informasi terkait seluk beluk proses seleksi dari kakak tingkat yang berpengalaman. Lebih lanjut, ia juga mengatur strategi dengan mengikuti sertifikasi bahasa Inggris jauh-jauh hari sebelum pendaftaran IISMA agar tidak kalut di akhir waktu. “Biasanya IISMA mulai disosialisasikan di awal tahun sehingga di November tahun sebelumnya saya sudah mengikuti tes bahasa Inggris,” ungkapnya.

Salma Bersama Para Awardee Iisma Di Liverpool University Sebelum Keberangkatan Menuju Britania Raya
Salma bersama para awardee IISMA di Liverpool University sebelum keberangkatan menuju Britania Raya

Menurut Salma, membiasakan diri berbicara bahasa Inggris menjadi tips ampuh untuk menyukseskan sertifikasi tersebut. Terkadang, kita tidak mau berbicara dengan bahasa inggris karena malu dan takut dihakimi. “Jika masih ragu, carilah teman ataupun penutur asli untuk diajak belajar bersama,” imbuh mahasiswi angkatan 2020 ini.

Baca Juga :  Mahasiswa ITS Inovasikan Desain Jembatan Mitigasi Bencana di Gorontalo

Setelah mempersiapkan tes bahasa Inggris, tahapan selanjutnya adalah pengerjaan esai IISMA. Pemuda asal Jakarta tersebut mengatakan, persiapan matang dalam menulis esai berpeluang memberikan nilai plus dalam proses seleksi berkas. Ia pun berlatih menulis esai dengan  mengerjakan soal-soal esai IISMA dua tahun sebelumnya. Tak hanya itu, Salma juga aktif mencari bimbingan dari kakak tingkat yang telah lolos untuk mendapatkan masukan bagi esainya.

Mahasiswi kelahiran 2001 ini pun membagikan tips untuk menjawab pertanyaan esai dengan jelas dan terstruktur. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah STAR (Situation, Task, Action, Result). Namun, tidak semua pertanyaan harus dijawab dengan STAR. Metode ini bersifat kondisional, berlaku untuk pertanyaan yang berfokus pada perilaku dan pengalaman. 

Salma Arthi Menon Saat Mengenakan Jaket Himpunan Mahasiswa Teknik Kelautan Its Di Liverpool University Britania Raya
Salma Arthi Menon saat mengenakan jaket Himpunan Mahasiswa Teknik Kelautan ITS di Liverpool University, Britania Raya

Pertanyaan esai tentang rencana setelah menjadi awardee IISMA juga perlu diperhatikan. Hindari jawaban mainstream, berikan  jawaban unik dan spesifik tentang tujuan dan kontribusi yang hendak diberikan untuk Indonesia. Jangan memberikan jawaban yang sekiranya akan mirip dengan kandidat lain. “Sekarang bayangkan saja, terdapat ribuan peserta yang jawabannya mirip-mirip, penyeleksi mungkin dapat bosan membacanya,” terang Salma.

Baca Juga :  Usia 20 Tahun, Qonita Jadi Wisudawan Termuda di Wisuda ke-128 ITS

Kemudian dalam mempersiapkan tahap selanjutnya yaitu seleksi wawancara, ia juga membagikan tips untuk memprediksi pertanyaan general yang biasanya ditanyakan. Pertanyaan ini umumnya muncul berdasarkan hasil esai yang telah ditulis. Dari prediksi pertanyaan itu, buatlah jawaban yang kira-kira membutuhkan waktu dua menit untuk dijawab. Tak lupa, Jelaskan jawaban dengan efektif. Hal tersebut dilakukan untuk memanfaatkan waktu secara maksimal saat wawancara.

Sejalan dengan itu, pastikan mata selalu memandangi kamera selama wawancara daring berlangsung. Hal ini untuk mencegah timbulnya kecurigaan pewawancara kepada kandidat ketika menjawab soal. Aplikasi daring yang digunakan untuk wawancara tersebut dapat dikecilkan ukuran jendelanya dan diletakkan di bawah kamera laptop. “Dengan itu, kita akan senantiasa fokus kepada kamera dan memperkecil kemungkinan dicurigai,” ucap Salma meyakinkan. 

Tak lupa Salma juga berpesan kepada para mahasiswa ITS yang hendak memaksimalkan kesempatan dalam mendaftar salah program unggulan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini. Menurutnya, support systems seperti orang tua dan teman dekat menjadi faktor penting untuk menguatkan semangat. “Cari juga teman seperjuangan untuk bisa saling mengingatkan,” pungkasnya. (HUMAS IT*)