close

Kisah Perjuangan dan Strategi Menjadi Guru Besar di Acara Professor Insight IPB University

Profesor sebagai gelar akademik tertinggi, selaras pula dengan tanggungjawabnya yang tinggi terhadap bidang keilmuan yang didalami. IPB University dalam agenda rutinnya, “Professor Insight” mengangkat kisah, perjuangan dan strategi menjadi guru besar (06/05/2021) yang dilaksanakan melalui Zoom Meeting dan Live Streaming YouTube Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM).

Dalam sambutannya Wakil Rektor Bidang Sumberdaya, Perencanaan dan Keuangan IPB University, Prof Agus Purwito mengungkapkan, “Naik pangkat, termasuk menjadi guru besar, adalah hak sekaligus kewajiban untuk seluruh dosen IPB University. Guru Besar merupakan jabatan akademik tertinggi, sehingga kita, semua dosen, harus meraihnya. IPB University berusaha keras untuk mendorong seluruh dosennya untuk mengajukan naik pangkat,” terangnya.

Baca Juga :  Tim Riset Gabungan UTU, USK dan Umuslim Lakukan Kajian Rumah Ikan Buatan Ramah Lingkungan

Sementara itu, Menurut Prof Ronny R Noor, Guru Besar Fakultas Peternakan mengatakan bahwa untuk meraih guru besar itu, kuncinya adalah pada penelitian. Di samping penelitian, hal lainnya adalah pengembangan networking.

“Penelitian itu tidak akan serta merta muncul tanpa ada networking yang baik. Dalam perjalanannya tentu tidak mulus, yang paling penting adalah boleh kecewa tapi jangan mutung (ngambek),” ungkapnya.

Sementara itu, Prof Dewi Apri Astuti, Guru Besar Fakultas Peternakan dalam paparannya menyampaikan tips dan trik sukses menjadi guru besar. Yaitu menyiapkan artikel sesuai aturan terbaru, membaca serta mengikuti aturan yang berlaku, mengikuti setiap saran atau masukan, memperbaiki dari setiap saran yang masuk, mencari solusi saat ada masalah.

Baca Juga :  Program Studi Kriya ISI Yogyakarta Gelar International Craft Day #2

“Dan yang terakhir adalah berdoa agar dimudahkan Allah SWT. Karena semuanya, yang Kuasa-lah yang menentukan,” ujarnya.

Sementara itu, Prof Y Aris Purwanto menyampaikan bahwa guru besar merupakan amanah tertinggi dalam dunia pendidikan yang hakikatnya merupakan sebuah tanggung jawab baik dalam segi keilmuan, dedikasi serta teladan. “Upaya meraih jabatan akademik tertinggi sebagai guru besar lebih banyak ditentukan oleh motivasi dan cita-cita yang kuat yang ada dalam diri kita sendiri,” tambah Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian ini.

Terdapat lima poin yang senantiasa Prof Aris tanamkan dalam dirinya yaitu cita-cita, motivasi, kerja keras pantang menyerah, positive thinking, serta doa. (SMH/Zul)