close

Kemendikbudristek Akan Gelar Festival Kampus Merdeka dan Buka Kampus Mengajar Angkatan 2

Jakarta, 11 Juni 2021 — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar acara peluncuran awal “Menuju Festival Kampus Merdeka: Kampus Mengajar Angkatan 2 Tahun 2021” melalui kanal YouTube resmi Kemendikbudristek RI secara daring, Jumat (11/6). Festival Kampus Merdeka merupakan momen penting yang akan menjadi katalisator kemajuan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia, yang merupakan prioritas Pemerintah Republik Indonesia.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan dalam sambutannya hari ini, “Kita semua patut berbangga, karena sebanyak 14 ribu mahasiswa dari berbagai kampus telah menjawab panggilan negeri melalui Kampus Mengajar angkatan 1. Mereka berkontribusi ilmu, kreativitas, dan energi untuk membantu pelajaran adik-adik kita di jenjang sekolah dasar.”

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Nizam mengungkapkan, “Semester lalu, sebanyak 14.621 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang dibimbing 2.077 dosen, telah bergabung di program ini mendampingi guru dan kepala sekolah di 4.810 SD yang tersebar di 458 kabupaten kota seluruh Indonesia.”

Dilanjutkan Mendikbudristek, “Selama 18 tahun terakhir, Indonesia berada di peringkat bawah untuk nilai kemampuan literasi dan numerasi,” ujar Mendikbudristek. “Tugas kita meningkatkan kompetensi dan membangun karakter pelajar ke depan semakin menantang. Tidak mudah, tetapi kita tidak boleh menyerah. Harapan harus terus menyala untuk mengatasi tantangan yang dihadapi bangsa kita,” tambahnya.

Oleh karena itu, dilanjutkan Mendikbudristek, mahasiswa diundang terlibat dalam Kampus Mengajar Angkatan Kedua yang dirancang tidak hanya untuk membantu pelajar SD tetapi juga SMP. “Kampus Mengajar angkatan 2 akan dilaksanakan bersamaan dengan dimulainya PTM Terbatas. Sehingga, saya berharap teman-teman mahasiswa peserta program ini bisa membantu memastikan PTM terbatas berjalan sesuai dengan panduan yang Kemendikbudristek sediakan,” imbau Menteri Nadiem.

Ketua Sub-Pokja Kampus Mengajar, Ditjen Dikti, Wagiran mengatakan, Kemendikbudristek akan menempatkan 17 ribu mahasiswa di 3.400 SD dan tiga ribu mahasiswa di 375 SMP di seluruh Indonesia. Dijelaskan Wagiran, terdapat tiga hal utama yang akan dilakukan mahasiswa pada Program Kampus Mengajar.

“Pertama adalah membantu proses pembelajaran literasi dan numerasi. Tidak mengganti guru, ya, tetapi bersama-sama guru membantu proses belajar, terutama di situasi pandemi dan mau memasuki PTM terbatas,” jelas Wagiran. “Kemudian juga membantu adaptasi teknologi di sekolah dan mendukung kepala sekolah dalam bidang administrasi dan manajerial,” tambahnya.

Syarat pendaftaran Kampus Mengajar, dijelaskan Wagiran, adalah mahasiswa minimal berada di semester 5, memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,0 dari 4,0, dan berasal dari perguruan tinggi di bawah naungan Ditjen Dikti dengan program studi terakreditasi B. “Adik-adik mahasiswa yang punya prestasi, pengalaman organisasi, silakan disertakan di pendaftaran,” ujar dia. Wagiran juga berharap para dosen juga berkenan membimbing mahasiswa di lapangan.

Baca Juga :  Dosen FKG Unpad Kembangkan Model Pengukuran Kesehatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil

Selain itu, dijelaskan Wagiran, mahasiswa akan mendapat konversi 20 SKS yang dapat memenuhi persyaratan kuliah dan diakomodasi di kampus untuk diakui. “Mahasiswa juga akan dapat piagam penghargaan, uang saku, dan potongan uang kuliah,” terang dia.

Kolaborasi Mahasiswa Membantu Pengajaran SD

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Dirjen Pauddikdasmen), Jumeri dalam sambutannya secara daring mengatakan kolaborasi antara pendidikan tinggi (dikti) dan pendidikan dasar (dikdas) diharapkan dapat terus berkelanjutan guna memberi manfaat bagi perkembangan pendidikan di Indonesia, khususnya jenjang Sekolah Dasar (SD).

“Pada semester ini, dikti dan dikdas telah berkolaborasi memberi dampak positif terhadap kemajuan dan perkembangan empat ribu sekolah dasar di Indonesia. Saya sadar, tidak mudah bagi adik-adik mahasiswa melakukan perubahan-perubahan dan menginisiasi kemajuan-kemajuan di SD. Tapi dengan ketekunan, keberanian, dan kreativitas, saya yakin akan banyak cerita baik, praktik-praktik baik yang terjadi di SD-SD kita yang bisa disebarkan dan dicontoh masyarakat luas,” ujar Dirjen Jumeri secara daring.

“Pada semester depan, sekolah-sekolah kita akan mulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Sudah tentu, kehadiran mahasiswa akan sangat membantu kelancaran PTM. Karena, platform pembelajaran kita masih kombinasi antara Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan PTM dan kita sadar bahwa kondisi penyebaran Covid-19 masih belum sepenuhnya terkendali,” jelas Dirjen Jumeri.

Senada dengan itu, Dirjen Nizam mengatakan, “Pengalaman para mahasiswa ini luar biasa sekali dan manfaat yang dirasakan guru dan siswa yang dibimbing, diinspirasi oleh kakak-kakak mahasiswa, juga sungguh luar biasa. Berbagai inovasi dilakukan oleh adik-adik mahasiswa dan berbagai pengalaman yang tak ternilai harganya telah dialami oleh 14.621 mahasiswa tadi,” jelas Dirjen Nizam.

Semester yang akan datang, dijelaskan Dirjen Nizam, Kemendikburistek melalui Dirjen Dikti membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk kembali bergabung di dalam Program Kampus Mengajar Semester Pertama Tahun Ajaran 2021/2022.

Dirjen Nizam juga menjelaskan bahwa para mahasiswa yang mengikuti program ini akan mendapat insentif dari pemerintah dan mendapatkan kredit dalam Sistem Kredit Semester (SKS) atas seluruh karya dan kinerja dalam partisipasi Kampus Mengajar selama tiga bulan ini. “Jangan lupa segera daftar dan siapkan diri Anda untuk mendapatkan pengalaman terbaik yang akan anda sekalian alami dalam program ini,” imbau Dirjen Nizam.

LPDP Terus Dukung Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Kemendikbudristek

Hadir pada kesempatan ini, Direktur Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Dwi Larso, menyatakan pihak LPDP amat mendukung program Kampus Mengajar, yang telah ditunjukkan sejak 2020 lalu. “Program-program seperti ini sangat dibutuhkan Indonesia,” terang dia secara virtual.

Diakui Dwi, Indonesia punya tantangan besar bahwa lulusan perguruan tinggi harus siap mendapatkan pekerjaan yang pantas. “Program-program Kemendikbudristek seperti Kampus Merdeka dan pendidikan vokasi ini akan membantu kita menyiapkan putra-putri terbaik mendapatkan karier yang elegan dan layak. LPDP sebagai lembaga yang diamanatkan negara mendukung pengembangan SDM bangsa, tidak boleh tinggal diam terhadap apa yang dilakukan Kemendikbudristek,” tegas Dwi Larso.

Baca Juga :  UTU Gelar Expo Kampus Merdeka, Prof. Nizam: Terlengkap di Indonesia

Lewat program ini, Dwi menilai, mahasiswa akan berkesempatan mengasah soft skills dan mengalami sendiri tantangan pendidikan yang ada di lapangan. “Ini akan menjadi bekal berkarier mereka ke depan,” tutur dia.

Selain itu, kepada para kepala dinas pendidikan di tingkat provinsi dan kabupaten/ kota, Dirjen Jumeri berpesan, “Saya mohon bantuan agar adik-adik mahasiswa didukung, dimotivasi, dan difasilitasi untuk dapat mengabdi lebih baik bagi SD-SD kita di seluruh tanah air. Mudah-mudahan di masa mendatang, program Kampus Merdeka bisa dilaksanakan di jenjang lebih tinggi, yaitu di Sekolah Menengah Pertama (SMP),” harap Dirjen Jumeri.

Mendikbudristek Nadiem berpesan, “Teman-teman mahasiswa, saya mencari pemuda-pemudi yang tidak hanya berprestasi, tapi juga ingin berkontribus. Tidak hanya yang ingin berkembang, tetapi yang memiliki daya juang. Tidak hanya yang mampu, tetapi juga yang mau.”

Mendikbudristek mengungkapkan, lewat program ini, para mahasiswa akan berkesempatan mengasah kepemimpinan, kematangan emosional, dan kepekaan sosial yang akan terus melekat dengan diri sebagai cendekiawan dan sebagai pemimpin masa depan.

“Indonesia butuh pribadi cendekiawan dan pemimpin berempati yang terus berdedikasi untuk negeri melampaui kepentingan diri sendiri. Jika kalian adalah mahasiswa yang saya cari, mari mengubah tantangan menjadi harapan dengan mengikuti program Kampus Mengajar,” pungkas Mendikbudristek.

Kemendikbudristek Akan Gelar Festival Kampus Merdeka

Festival Kampus Merdeka akan disiarkan langsung lewat kanal Youtube Kemendikbud RI pada Selasa, 15 Juni 2021. Pada acara ini, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, dan berbagai tokoh-tokoh inspiratif akan hadir sebagai narasumber.

Festival Kampus Merdeka ini akan digelar guna menginformasikan program-program unggulan Kampus Merdeka pada publik serta meningkatkan pemahaman warga pendidikan terkait kebijakan Kampus Merdeka. Selain itu, festival ini bertujuan mendorong para pemangku kepentingan pendidikan berpartisipasi dan berperan aktif menggerakkan program-program Kampus Merdeka.

Pada acara ini, para dosen dan mahasiswa dapat memilih ruang virtual yang diinginkan untuk melihat industri mana saja yang sudah bergabung dan siap berdiskusi seputar implementasi kebijakan Kampus Merdeka.

Informasi lebih lanjut mengenai Kampus Mengajar, dapat mengakses laman resmi kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/kampusmengajar2021 dan Instagram @kampusmengajar. Informasi terkait Festival Kampus Merdeka dapat mengakses laman resmi dikti.kemdikbud.go.id. Pengguna dapat memilih Panel Lainnya, lalu memilih Festival Kampus Merdeka.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id