close

Jamur Janggel Jadi Ide Tim PKM-PM UNAIR Berdayakan Masyarakat Lamongan

Puluhan tim dari Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil memperoleh pendanaan dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2021. Salah satu PKM yang lolos berjudul “Banjarejo Berdaya: Inkubator Bisnis Pembudidayaan Jamur Janggel  Berbasis Tongkol Jagung Sebagai Wujud Pemberdayaan Desa Banjarejo Kabupaten Lamongan”.

Adapun anggota tim PKM tersebut terdiri atas Ageng Santoso, Firman Hidayat, Phelia Hammam Munadhil, Muhammad Fahroji dan Akmal. Ageng, selaku ketua tim mengutarakan jika mereka merasa senang dan bangga karena berhasil mendapatkan pendanaan untuk PKM yang mereka buat.

Ageng menjelaskan bahwa PKM mereka tergolong dalam bidang garap pengabdian kepada masyarakat (PKM-PM). Inti kegiatan yang akan dilaksanakan, lanjutnya, adalah pembudidayaan jamur janggel dimana salah satu bahan dasar yang dibutuhkan adalah janggel atau tongkol jagung.

“Jadi, Desa Banjarejo itu sendiri merupakan penghasil jagung terbanyak di salah satu Kecamatan Karangbinangun, Lamongan. Berdasarkan hasil diskusi dengan karang taruna desa, diketahui jika warga setempat belum dapat memaksimalkan janggel jagung yang ada,” jelasnya pada Kamis (22/07/21).

Baca Juga :  IPB University dan Universitas Pakuan Gelar Diskusi Komunikasi, Etos Kerja dan Komitmen

Lebih lanjut, Ageng mengungkapkan bahwa kegiatan PKM tidak berhenti pada pembudidayaan jamur janggel saja tetapi masyarakat juga akan dibekali mengenai cara pemasaran hasil budidaya dan olahan produk apa yang dapat dibuat dari jamur janggel. Sehingga, diharapkan karang taruna desa mampu membuat sebuah bisnis dari hasil pembudidayaan jamur janggel tersebut.

Ageng (tengah) dan tim saat melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat Desa Banjarejo.

Hingga saat ini, progres yang telah dilakukan Ageng dan tim yakni menemui pihak mitra (karang taruna Desa Banjarejo) sebanyak tiga kali dimana pada pertemuan pertama tim melaksanakan perizinan dan perkenalan. Kemudian, pertemuan kedua diisi dengan kegiatan sosialisasi tentang jamur janggel termasuk cara budidaya dan merawatnya, potensi yang dimiliki desa, serta terkait inkubator bisnis yang akan dijalankan.

Baca Juga :  Menilik Teladan Kampus Merdeka Belajar dari FISIP UNAIR

“Setelah sosialisasi, maka kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ketiga adalah implementasi budidaya jamur janggel. Tujuannya, agar masyarakat juga langsung memahami pengetahuan yang telah kami (tim PKM, Red) berikan,” ucap mahasiswa program studi kimia tersebut.

Kurangnya peran aktif dari pihak mitra menjadi salah satu kendala Ageng dan tim dalam melaksanakan koordinasi. Selain itu, mereka juga sempat melakukan kesalahan pada proses perawatan jamur janggel. Namun, kendala tersebut berhasil diatasi sehingga pertumbuhan jamur janggel tidak lagi terhambat.

Terakhir, Ageng dan tim berharap masyarakat dapat melanjutkan kegiatan budidaya jamur janggel ke depannya secara mandiri dan berdaya agar dapat menjadi percontohan bagi desa-desa lainnya. Tidak hanya itu, mereka juga berkeinginan agar dapat melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) dan meraih medali emas.

“Kami berharap dapat membawa nama baik UNAIR dalam ajang PIMNAS ke depan,” tutup Ageng. (*)

Sumber: unair.ac.id