close

Fakultas Hukum Untad Gelar Workshop Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Sebagai salah satu prodi penerima hibah dari Dikti, Fakultas Hukum Universitas Tadulako (Untad) pada Rabu (02/06/2021) Pagi menggelar Workshop dengan tema “ Pengembangan Kurikulim MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka)” yang digelar secara zoom online dengan peserta sekitar 170 orang dan peserta offline sebanyak 50 orang bertempat di Hotel Best Western Palu.

Dalam sambutannya, Dr. Sulbadana, SH.,MH selaku Dekan Fakultas Hukum menuturkan bahwa pengembangan kurikulum MBKM selarasa dengan visi dan misi Fakultas Hukum.

“Pengembangan kurikulum adalah suatu keniscayaan yang harus dilakukan karena penyesuaian terhadap perkembangan merupakan hal yang penting dalam dunia pendidikan. Penyesuaian harus terus dilakukan untuk kebutuhan yang ada ditengah-tengah masyarakat. Konsep Program MBKM bagi Fakultas Hukum sendiri sebenarnya telah berlangsung selama ini melalui kegiatan kerjasama antara pemerintah dan swasta untuk pengayaan penguasaan ilmu hukum dengan memberi kesempatan kepada Mahasiswa untuk magang disana. Dengan adanya kebijakan MBKM, penguasaan ilmu hukum akan lebih terukur dan terstruktur. Tidak hanya teoritis namun praktis. Mahasiswa perlu merasakan pengalaman pembelajaran tersebut sehingga nantinya dapat beradaptasi dengan mudah ketika berada di tengah-tengah masyarakat. Fakultas Hukum merupakan salah satu prodi yang mendapatkan hibah dari kemendikbud, oleh karena itu, kami sangat berbahagia dan antusias dalam mengembangkan kurikulum MBKM yang sesuai dengan visi misi fakultas hukum yaitu menghasilkan lulusan profesional dan kompetitif secara global yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.” Papar Dr. Sulbadana.

Baca Juga :  Universitas Indonesia dan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Perkuat Sinergi Tri Dharma Perguruaan Tinggi

Pada kesempatan yang sama, Dr. Lukman Nadjamuddin, M.Hum selaku Wakil Rektor Bidang Akademik menuturkan bahwa tahun ini, 5 prodi Universitas Tadulako telah berhasil menerima hibah dari Dikti yang tahun sebelumnya hanya satu prodi saja yang lolos.

“ Kita patut bersyukur bahwa tahun ini jauh lebih baik dari sebelumnya. Tahun lalu hanya satu prodi saja yang lolos menerima hibah yaitu prodi kimia dan tahun ini terdapat 5 prodi yakni Prodi Managemen, Matematika, Teknik Mesin & Elektro serta Hukum. Oleh karena itu, workshop nantinya akan diadakan sebanyak 5 sesi. Sesi pertama tentang wawasan pengembangan kurikulim PKMB, kemudian sesi kedua terkait penyusunan CPL dan konstruksi bahan ajar dalam kurikulum, sesi ketiga terkait mutu kegiatan pembelajaran MBKM dan implementasinya dalam kurikulum, sesi keempat penilaian dan evaluasi pembelajaran MBKM dan sesi kelima terkait akreditasi internasional untuk mendukung penyusunan kurikulum MBKM. Untuk narasumbernya akan berasal dari tim pengembangan kurikulum dikti. Selain itu, Untad akan terus berupaya terlibat aktif dalam program MBKM khususnya dalam program pertukaran mahasiswa pada semester genap ini melalui PERMATA MERDEKA yang telah menawarkan 53 mata kuliah untuk diprogramkan oleh 245 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi diluar Untad. Yang cukup membanggakan adalah semangat dosen untuk bergabung dalam pertukaran mahasiswa yang terus meningkat sehingga dalam semester depan, koordinator pusbang UBKM telah mendaftarkan 163 mata kuliah dan 103 dosen yang mengikuti pembekalan beberapa waktu lalu. Pada kesempatan ini, Saya menyampaikan apresiasi kepada lima prodi yang sudah dan akan menyelenggarakan worksop ini.” Papar Dr. Lukman.

Baca Juga :  Dorong Energi Terbarukan, Undana dan PLN UIW NTT Jalin Kerja Sama

Usai sambutan, acara kemudian dilanjutkan dengan materi oleh Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D selaku Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dit. Dikti dengan tema “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi di Era
Industri 4.0 untuk mendukung Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.

Pengembangan kurikulum perlu dilakukan mengingat mahasiswa memiliki hak untuk belajar 3 semester diluar prodinya. Kampus Merdeka itu intinya ada empat : pembukaan prodi baru, sistem akreditasi perguruan tinggi negeri berbadan hukum serta hak belajar tiga semester diluar prodi mahasiswa.

Dalam proses Merdeka Belajar Kampus Merdeka, dosen sebagai penggerak dan menfasilitasi pembelajaran mahasiswanya secara independen dengan menggunakan bentuk non kuliah seperti ; magang, kkn, menghadirkan praktisi serta project yang melibatkan mahasiswa.

Diksempatan yang sama, Drs. Anang WM Diah, M.Si.,Ph.D selaku Koordinator MBKM Universitas Tadulako memaparkan dalam materinya terkait “Rasionalisasi dan University Value dalam kurikulum” yang salah satunya membahas terkait relaksasi kurikulum diantaranya :

  1. Flexible dan Adapted, menerima perubahan baru, paradigma baru dan secara periodic dilakukan audit
  2. Inter, Multi dan Transdisiplin dalam menjalankan tridharma
  3. Theory Building dapat menjadi complex problem solving
  4. Dosen penggerak, menfasilitasi & menginspirasi mahasiswa belajar
  5. Materi & media belajar terbuka, Materi yang digunakan bersama dan dijamin bersama kebaharuannya
  6. Memanfaatkan digital techonology, big data Science dll. AA