close

Dukung Pembelajaran Sains Dasar, IPB University Gelar Pelatihan Aplikasi Portable DNA Sequencer untuk Para Guru

Untuk mengurangi kesenjangan ilmu pengetahuan antara sekolah-sekolah yang ada di daerah dan pusat, IPB University menggelar pelatihan virtual “Aplikasi Portable DNA Sequencer untuk Mendukung Pembelajaran Sains Dasar”, akhir pekan lalu. Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama antara Unit Laboratorium Riset Unggulan dan Direktorat Program Internasional IPB University.

“Selain untuk mempersempit kesenjangan, kegiatan ini juga sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) ke empat yakni quality education. Selain itu dengan adanya pelatihan ini, peluang kerjasama antara laboratorium dan sekolah menengah untuk meningkatkan kualitas pendidikan juga akan terbuka,” ujar Kepala Unit Laboratorium Riset  Unggulan IPB University, Dr Irdika Mansur saat membuka acara.

Dalam kegiatan yang dihadiri guru-guru SMA dari berbagai daerah dan beberapa peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan perguruan tinggi ini menghadirkan Dr Rahadian Pratama, anggota Klaster Riset Sains Molekuler dan Dosen Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University. Dr Rahadian membawakan topik tentang Nanopore Analysis Workflow.
Selain itu, ada tiga narasumber lain yang hadir. Yakni Siska Nurfajri, Nabila Salsabila Salmah dan Dwi Wahyuni. Ketiganya adalah mahasiswa IPB University tingkat akhir dari Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan yang telah menyelesaikan penelitian yang menggunakan sequencer portable.

Baca Juga :  Sekawan Berpijar, Motion Comic Anti-Cyberbullying Karya Mahasiswa ITS

Direktur Program International, IPB University Prof Iskandar Z Siregar juga menyampaikan tentang Riset Keanekaragaman Hayati dan Perkembangan Teknologi Baru. “Di masa lalu, kita kesulitan mengakses teknologi canggih, namun saat ini telah terjadi demokratisasi teknologi sehingga aksesnya bisa lebih mudah dan luas. Begitu juga dengan teknologi yang disampaikan pada hari ini dimana kita dapat melakukan sekuensing DNA on site di lokasi penelitian,” ujarnya. (dh/Zul)