close

Bantu Atasi Krisis Oksigen, ITS Inovasikan Konsentrator Oksigen

Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng saat menyampaikan sambutannya saat soft launching Oxygen Concentrator ITS (OXITS)
Rektor ITS Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari M.Eng. saat menyampaikan sambutannya saat soft launching Oxygen Concentrator ITS (OXITS)

Kampus ITS, ITS News – Fenomena krisis oksigen di kalangan masyarakat terus memuncak sebagai imbas adanya peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia. Menjawab permasalahan tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasikan sebuah alat konsentrator oksigen yang didemokan sekaligus dilakukan soft launching di Gedung Rektorat ITS, Jumat (6/8).

Dalam sambutannya, Rektor ITS Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari M.Eng. menyatakan Oxygen Concentrator ITS (OXITS) dapat mengganti peran tabung oksigen yang sangat dibutuhkan masyarakat. Oksigen kini menjadi barang langka sejak melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia. “OXITS diharapkan dapat memenuhi kebutuhan oksigen masyarakat luas,” tutur rektor yang akrab disapa Ashari ini.

Ketua Tim Riset OXITS Fadlilatul Taufany ST PhD saat memaparkan mengenai inovasi OXITS yang dirancang timnya
Ketua Tim Riset OXITS Fadlilatul Taufany ST PhD saat memaparkan mengenai inovasi OXITS yang dirancang timnya

Sementara itu, Fadlilatul Taufany S.T. Ph.D. selaku Ketua Tim Riset OXITS menjelaskan, karena saturasi oksigen yang rendah dalam darah pasien positif Covid-19, mereka membutuhkan pasokan oksigen berkonsentrasi tinggi sementara kadar oksigen di udara hanya berkisar 21 persen. “OXITS ini dapat menghasilkan oksigen murni di konsentrasi 93±3 persen atau minimal 90 persen,” ungkap Kepala Sub Direktorat Riset dan Publikasi Ilmiah Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS. D

Baca Juga :  Dari Pinangraja ke Amerika, Alumnus Statistika IPB University Ini Bagikan Kisah Perjuangannya Melalui Memoar

Lebih lanjut, dosen Departemen Teknik Kimia ITS ini menambahkan bahwa selain oksigen, udara bebas juga mengandung nitrogen sekitar 78 persen dan sisanya gas-gas lain. “Prinsip kerja OXITS sendiri ialah mengambil udara bebas dan memurnikannya dari kandungan nitrogen melalui teknologi pressure swing adsorption (PSA),” jelas lelaki yang akrab disapa Taufany ini.

Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng (duduk kiri) dan Fadlilatul Taufany (duduk kanan) saat mendemokan OXITS di hadapan awak media
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng (duduk kiri) dan Fadlilatul Taufany (duduk kanan) saat mendemokan OXITS di hadapan awak media

Taufany menjelaskan bahwa udara yang diserap oleh OXITS akan melalui filter terlebih dahulu guna menyaring partikel berukuran lebih dari 5 mikron. Lalu udara akan dikompresi untuk meningkatkan tekanan udara. “Selama proses kompresi, mekanisme pendingin terus berjalan agar menjaga konsentrator dari overheating dan meningkatkan performa PSA,” paparnya.

Kemudian, lanjut Taufany, nitrogen yang terkandung dalam udara akan diserap oleh filter zeolite untuk memurnikan udara. Terdapat dua unit kolom yang bekerja secara bergantian, yaitu kolom untuk menyerap nitrogen dan kolom yang mengeluarkan nitrogen yang terperangkap di zeolit. “Zeolit pada OXITS ini dapat digunakan dalam jangka panjang,” ucapnya.

Baca Juga :  Gubernur Aceh Jajaki Kerja Sama dengan ITS di Sektor Pendidikan
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng (berdiri empat dari kiri) dan Laksma TNI Arif Harnanto ST MEng (berdiri tiga dari kiri) bersama tim riset OXITS
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng (berdiri empat dari kiri) dan Laksma TNI Arif Harnanto ST MEng (berdiri tiga dari kiri) bersama tim riset OXITS

Alumnus National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) ini memaparkan udara yang telah bebas dari kandungan nitrogen akan disesuaikan dan diatur terlebih dahulu tekanan dan flow-nya dengan elektronik yang ada sebelum oksigen dialirkan. “Inovasi OXITS telah sesuai dengan standar kesehatan WHO – UNICEF,” tandasnya meyakinkan.

Terakhir, dalam acara yang turut dihadiri Laksamana Pertama TNI Arif Harnanto S.T., M.Eng. selaku Kepala Puslitbang Alat Peralatan Pertahanan (Alpahan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) tersebut, Ashari berharap bahwa OXITS ini dapat meringankan beban masyarakat yang sangat membutuhkan pasokan oksigen di masa pandemi. “Semoga karya (ITS) ini dapat membuat keadaan menjadi lebih baik dan pandemi dapat cepat berakhir,” ujarnya penuh harap. (HUMAS ITS)

Tampilan OXITS bagian depan
Tampilan OXITS bagian depan