close

Peringati Biodiversity Day, Berikut Sudut Pandang Pakar IPB University tentang Keanekaragaman Hayati

Empat Guru Besar IPB University hadir dalam diskusi “Keanekaragaman Hayati” yang digelar bertepatan dengan Biodiversity Day. Dalam kegiatan yang diselenggarakan melalui media Universitas Gunadarma (UG TV) bekerjasama dengan Asosiasi Profesor Indonesia (API) ini hadir empat pakar yang merupakan para Guru Besar IPB University yaitu Prof Hadi Susilo Arifin, Prof Ari Purbayanto, Prof Muhamad Syukur dan Prof Bambang Purwantara.

Melalui diskusi tersebut, Prof Hadi membahas Urban Biodiversity melalui pemanfaatan pekarangan. “Dalam urban farming pada pekarangan sempit, kita bisa menggunakan vertical garden/vertical culture. Contohnya pot gantung/hanging garden. Sehingga tanpa lahan pun kita tetap bisa memanfaatkannya. Jadi tidak ada alasan tidak punya lahan, sebab bisa kita lakukan dengan rekayasa lingkungan,” ungkap Guru Besar Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian IPB University ini.

Baca Juga :  Ingin Kuliah di Program Studi Teknik Sipil dan Lingkungan IPB University? Cek Informasinya!

Sementara itu, Prof Syukur, Guru Besar Departemen Agrononomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB University menjelaskan tentang keanekaragaman tanaman yang erat kaitannya dengan upaya pemuliaan. “Pemuliaan itu memanfaatkan sumber daya genetik. Sumber daya keanekaragaman hayati ini untuk membentuk suatu yang baru, yang lebih bermanfaat, lebih unggul daripada sebelumnya. Kita sebut dengan varietas. Kegiatan pemuliaan mampu menghasilkan varietas unggul untuk keperluan manusia,” lanjut Prof Syukur, pakar genetika dan pemuliaan tanaman IPB University.

Selain tanaman, biodiversitas satwa langka di dalam hutan juga membutuhkan perhatian khusus. “Badak Sumatera sekarang sudah sangat terancam punah, sehingga kami di IPB University sedang bersiap-siap untuk membangun fasilitas laboratorium. Bicara tentang siapa yang bertanggungjawab atas satwa langka, tentu pemerintah harus ada di depan. Tugasnya memberikan arahan, memberikan petunjuk. Sementara kita sebagai masyarakat diharapkan bisa menekan laju pemburuan liar dan pembalakan hutan,” tambah Prof Bambang Purwantara, Guru Besar IPB University dari Fakultas Kedokteran Hewan.

Baca Juga :  1.987 Mahasiswa Unila Telah Ikuti Program MBKM

Sementara itu, Prof Ari Purbayanto sebagai Guru Besar IPB University sekaligus Ketua API, membahas tentang Perikanan Berkelanjutan. Dalam pemaparannya, ia mengungkapkan pentingnya kearifan lokal dalam menjaga sumberdaya perikanan di Indonesia. Menurut pakar dari Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University ini,  kearifan lokal merupakan ide serta nilai yang dijalankan dengan bijaksana oleh masyarakat. Baginya, peran masyarakat bukan hanya mengelola ikan saja, namun juga mengelola keanekaragamannya. (SMH/Zul)