close

Guru Besar IPB University Turut Berikan Komentar Terkait The Economics of Biodiversity: The Dasgupta Review

Baru-baru ini, Prof Partha Dasgupta dari Cambridge University merilis sebuah laporan berjudul The Economics of Biodiversity: The Dasgupta Review. Pada laporan tersebut, Prof Dasgupta mengingatkan bahwa kondisi biodiversitas di dunia semakin merosot tajam sehingga masa depan mungkin tidak mampu menunjang kehidupan manusia. Pasalnya, konsumsi manusia melebihi ketersediaan sumberdaya yang disediakan oleh alam.

Lebih lanjut, Prof Dasgupta menyebut bahwa kemunculan COVID-19 terjadi akibat menurunnya biodiversitas di alam. Dalam reviewnya tersebut, Prof Dasgupta menyarankan sebuah perubahan transformatif yang dilakukan oleh pemangku kebijakan dan masyarakat untuk mencegah kerusakan biodiversitas lebih parah.

Prof Ani Mardiastuti, Guru Besar IPB University bidang Konservasi Satwa Liar turut memberikan komentar terkait peluncuran laporan tersebut. Ia mengatakan, Indonesia sebagai negara dengan megabiodiversitas juga mengalami fenomena penurunan biodiversitas.

Baca Juga :  Perolehan Medali Sementara FISU World University Games 2021, Mahasiswa Indonesia Raih Dua Medali di Cabor Wushu

“Saya rasa Indonesia telah berusaha keras untuk melindungi alamnya, terutama dalam pemeliharaan biodiversitas yang dimiliki dengan berbagai cara,” ujar Prof Ani.

Beberapa usaha yang sudah dilakukan untuk memelihara biodiversitas di Indonesia antara lain, pemerintah telah membuat list spesies terancam punah untuk dilindungi, melakukan moratorium terhadap konversi hutan hujan tropis, melakukan restorasi terhadap kawasan hutan yang terdeforestasi dan mempromosikan energi ramah lingkungan.

“Kita belum terlambat untuk menyelamatkan berbagai biodiversitas yang kita miliki. Kita juga masih bisa mempersiapkan cara yang lebih baik supaya biodiversitas kita benar-benar terlindungi,” tambah Prof Ani.

Lebih lanjut, Board Center for Transdisciplinary and Sustainability Science (CTSS) itu menjelaskan, untuk memanajemen biodiversitas kita, ada cara unik yang telah kita lakukan. Cara-cara ini bisa dilihat dari upaya masyarakat lokal yang memiliki kearifan lokal dalam menjaga biodiversitas di kawasan masing-masing.

Baca Juga :  ITS Raih Kenaikan Skor dalam THE WUR 2025

“Upaya manajemen biodiversitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal ini, saya rasa bisa menjadi panutan bagi negara-negara kepulauan lainnya yang memiliki ekosistem seperti kita,” pungkas Prof Ani.

Pada acara ini, Kepala CTSS IPB University yang juga Guru Besar di Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB University, Prof Damayanti Buchori berkesempatan menjadi moderator acara. (RA)