close

LPPM IPB University Siap Bangun Data Desa Presisi Kabupaten Subang

“Jika kita tidak memulai pembangunan dari data, maka pembangunan tidak akan efektif. Sebaik apapun pembangunan, jika tidak didukung dengan data yang baik dan presisi maka pembangunan tidak akan baik,” ungkap Dr Sofyan Sjaf dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2022 untuk penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2022, (25/3) di Subang. Acara ini diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D).

Wakil Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University bidang Pengabdian Kepada Masyarakat tersebut menjadi pembicara dalam Musrenbang tersebut dan membawakan materi “Data Desa Presisi Solusi Pembangunan Desa yang Akurat”. Bersama Dr Sofyan Sjaf, turut hadir staf Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM, Danang Aria Nugroho, SE dan Koordinator Tim Komunikasi Unit Desa Presisi LPPM, Badar Muhammad, SIKom.

Pada Musrenbang tersebut terlihat Bupati Subang, Wakil Bupati Subang,  Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Subang, Kepala BP4D, Rektor Universitas Subang, serta anggota DPRD Subang, para SKPD Kabupaten Subang, para camat dan kepala desa, staf ahli bupati dan seluruh organisasi profesi di Kabupaten Subang.

Sebelumnya pada acara pembukaan, Bupati Subang, Ruhimat, memberi apresiasi khusus terhadap Dr Sofyan Sjaf, “Kami berharap para Kades dapat bersinergi meningkatkan pembangunan berdasarkan Data Desa Presisi (DDP), karena data tersebut sangat akurat dan bisa dipertanggungjawabkan. Saya sangat berterima kasih kepada Dr Sofyan Sjaf yang sudah hadir di tengah-tengah kita dalam acara ini untuk menyampaikan secara detail apa itu DDP, di mana Dr Sofyan Sjaf adalah penggagas DDP dan juga sekaligus perwakilan dari LPPM IPB University.”

Baca Juga :  Upaya Tingkatkan Mutu Pendidikan Tinggi di Aceh, Kemdikbudristek Bangun Gedung Perkuliahan Unimal

Lebih lanjut  Bupati Subang menunjukkan sikap optimis terhadap keberadaan DDP sambil mengatakan bahwa kunci keberhasilan pembangunan sukses yakni saling gotong royong dan saling bahu membahu bersama-sama membangun Kabupaten Subang untuk semakin maju dan makmur masyarakatnya.

“Tentunya semua itu butuh kolaborasi antara sesama instansi dan perangkat daerah. Di sini ada IPB University, Universitas Subañg dan semua SKPD yang terlibat dan juga semua camat dan kepala desa,” imbuhnya.

Selain Dr Sofyan Sjaf, narasumber lain yang hadir yakni Kepala Sub Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Jawa Barat, Ady Rachmat dan Kepala BP4D Kabupaten Subang, Ahmad Sobari.

Dr Sofyan Sjaf menekankan dalam presentasinya, bagaimana menghadapi era industri teknologi 4.0 dan memastikan kedaulatan tidak hanya terkait pangan dan energi, tapi juga data. “Di era 4.0 semua aspek dipermudah, maka jika kita memiliki data yang jelek, maka desa tidak akan berkembang. Namun jika kita memiliki data yang akurat, maka kita bisa semakin dipermudah mengembangkan desa. Kita bersama membangun desa dengan Data Desa Presisi, hanya menunggu kapan Kabupaten Subang siap untuk membangun Data Desa Presisi,” ujarnya.

Baca Juga :  Profesor ITS Kembangkan Fluida Superkritis sebagai Bahan Baku Obat

Sementara itu, Ahmad Sobari menyampaikan isu strategis 2022 yaitu peningkatan kualitas dan efektivitas pendidikan, peningkatan derajat kesehatan masyarakat, optimalisasi pengembangan infrastuktur, peningkatan kualitas dan kredibilitas pemerintah daerah.

“Seluruh isu dan masalah tersebut hanya bisa diselesaikan dengan sebuah inovasi,” ujarnya.

Sedangkan Ady Rachmat menyatakan Musrenbang itu sebagai suatu proses yang harus dijalankan sesuai dengan arahan Kemendagri, yang hasilnya berupa Rencana Kerja Pemerintah Daerah setiap daerah. Ia memaparkan masalah di Jawa Barat yakni banyaknya program yang direncanakan tidak berlanjut, baik dari persiapan lahan, sumber daya manusia dan alam, bahkan data pun tidak siap. Untuk itu ia menyambut solusi yang ditawarkan LPPM IPB University yang bisa segera menuntaskan masalah selama ini.

“Maka dari itu Data Desa Presisi dari Dr Sofyan Sjaf, menjadi terobosan yang baik dan bagus dalam pembangunan daerah,” imbuhnya.