close

Bantuan PCR dan APD untuk UGM

Siaran Pers
Nomor : 67/Sipers/V/2020

Jogjakarta – Setelah sebelumnya sudah memberikan bantuan peralatan Alat Pelindung Diri (APD) dalam hadapi COVID-19 kepada beberapa RS Perguruan Tinggi Negeri seperti RS UI, Unpad, Unair, dan UGM, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi kembali mengirimkan bantuan berupa 1 set peralatan Polymerase Chain Reaction (PCR) kepada Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (28/5).

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Sekretaris Jenderal Kemdikbud, Ainun Naim, dan plt. Dirjen Dikti Kemdikbud, Nizam kepada Rektor UGM Panut Mulyono serta Direktur RSA UGM Arief Budiyanto, bertempat di Balairung UGM, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan saat pandemi COVID-19.

Ainun Naim dalam sambutanya mengatakan bahwa ini merupakan bentuk gotong-royong untuk bersama-sama melawan COVID-19, sehingga dapat membantu pula RS PTN yang mungkin membutuhkan PCR dan APD.

“Alhamdullilah pada hari ini kita dapat menyerahkan bantuan alat-alat kesehatan berupa PCR dan APD, semoga ini dapat menyembuhkan pasien yang dalam perawatan. Dengan ini pula mudah-mudahan apa yang kita lakukan efektif mencegah Virus COVID-19, membantu masyarakat, menjaga, bahkan meningkatkan layanan Tridarma Perguruan Tinggi kita,” ujarnya.

Baca Juga :  Gelar International Guest Lecturer, Pusat Layanan Internasional (PELITA) Mengupas “The Science Of Small Things”, Nanotechnology

Rektor UGM Panut Mulyono pun menyambut baik penyerahan alat-alat kesehatan tersebut kepada UGM. “Kami berterima kasih sekali atas alat kesehatan yang diberikan oleh Kemdikbud kepada UGM, dan kami akan pergunakan dengan sebaik-baiknya alat tersebut untuk menangani dan menanggulangi wabah COVID-19. Tidak hanya nantinya dipergunakan untuk warga UGM saja, tapi kami juga harapkan bisa membantu daerah Jogjakarta dan sekitarnya untuk penanganan COVID-19,” tuturnya.

Menurutnya dari data RSA UGM hingga saat ini telah menangani sebanyak 11 pasien positif COVID-19. Meski begitu, semuanya tidak sampai menggunakan ventilator, dan masih bisa ditangani dengan menambahkan vitamin-vitamin, menjaga kesehatan dan lain-lain.

Terkait alat kesehatan yang diberikan, plt. Dirjen Dikti, Nizam katakan bahwa ada beberapa alat kesehatan yang diberikan ke UGM tidak hanya 1 set alat PCR saja, tetapi ada beberapa alat lainnya. “Kami serahkan yang utama memang 1 set alat PCR, namun demikian kami juga serahkan 1500 buah face shield, 1500 buah gown cover all disposal, 501 kotak masker medis, 1075 pasang sarung tangan medis, 1775 pasang sepatu boot, dan 7500 reagen test sample,” terang Nizam.

Baca Juga :  MERAYAKAN KAIN TRADISI DENGAN MENEBAR NILAI INKLUSI: Penerima Beasiswa IISMA Menggelar Kegiatan Sosial di Berbagai Penjuru Dunia

Nizam katakan Ditjen Dikti dukung perguruan tinggi bergotong-royong melawan Corona. Kemdikbud merealokasi anggaran hingga 405 milyar Rupiah untuk memperkuat RSP dan FK PTN dan PTS. Melalui program tersebut, kemampuan test PCR untuk COVID-19 secara nasional bertambah sebesar 7000 sample per hari.

“Hal ini sejalan dan mendukung target yang diminta presiden untuk bisa melakukan test 15000 sampel per hari secara nasional,” imbuhnya.

Nizam jelaskan bahwa bantuan ini juga upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dalam membantu setiap insan/petugas kesehatan dalam merawat pasien COVID-19. Selain itu Nizam juga tekankan pentingnya tetap menjaga kesehatan dan kebersihan pada kenormalan baru bagi dunia pendidikan tinggi ke depan. (YH/DZI/NH/FH/DH/UGM)

Humas Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan