close

Pimnas 36: Taborai, Tablet Pemurni Minyak Jelantah

Selain berbahaya bagi kesehatan, minyak jelantah juga menimbulkan masalah bagi lingkungan. Masih banyak masyarakat yang membuang minyak jelantah sembarangan ke saluran air dan selokan berpotensi mencemari lingkungan.

Untuk itu, sejumlah mahasiswa Universitas Padjadjaran melalui Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K) membuat produk tablet pemurni yang dapat mengurangi radikal bebas dari minyak jelantah.

Tim PKM-K Unpad tersebut beranggotakan Nariswari Ratnadhewati (Teknologi Pangan), Arya Sena Espriyanto (Teknologi Pangan), Aulia Qotrunada Ulima (Teknologi Pangan), Iin Lailatul Ma’rifah (Agroteknopreneur), dan Maylisa Tiara Adi Putri (Statistika). Mereka dibimbing dosen FTIP Unpad Dr. In-In Hanidah, STP., M.Si.

Produk bernama “Taborai” ini lolos ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-36, 26 November – 1 Desember mendatang.

Taborai berbahan dasar arang bonggol jagung, serai, dan bleaching earth. Tim memanfaatkan limbah bonggol jagung sebagai bahan baku utama. “Bonggol jagung mengandung banyak zat organik non volatil sehingga cocok dijadikan sumber arang, karena mampu menyerap radikal bebas yang 3-7 kali lebih kuat,” ujar Nariswari selaku ketua tim.

Baca Juga :  "ANORA", aplikasi Jasa Pengolahan Data dengan segudang fitur menarik

Tim telah menguji efektivitas produk dengan hasil menunjukkan tingkat pemurnian yang memuaskan. Minyak bekas penggorengan yang semula berwarna coklat tua dapat kembali lagi menjadi seperti semula. Selain itu, minyak bekas penggorengan juga menjadi lebih jernih.

Nariswari juga menjelaskan bahwa sinergi antara arang aktif dan komponen lainnya dapat mengeliminasi kekeruhan dan aroma yang tidak sedap.

“Untuk menjaga ketersediaan bahan baku, kami melakukan kemitraan dengan Kelompok Tani Mentari Pagi Darussyfa Garut, dimana mereka merupakan penghasil jagung hibrida yang sampai saat ini bonggol jagungnya menjadi limbah yang belum dimanfaatkan,” ujar In-In.

Taborai dikemas dalam kemasan standing pouch sehingga praktis dibawa kemana saja. Penggunaannya cukup praktis, yaitu dengan memasukkan tablet ke dalam minyak yang dipanaskan dengan api kecil, kemudian masukkan serbuk bleaching earth dan ditunggu selama 24 jam untuk memperoleh hasil pemurnian yang maksimal.

Baca Juga :  Prodi Tari ISI Yogyakarta Kembali Bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi DIY

Harga produk dibanderol Rp5.000,00 untuk kemasan 45 gram (penggunaan 500ml) dan Rp8.000,00 untuk kemasan 90 gram (penggunaan 1.000ml). Penjualan tersedia di e-commerce, yaitu Tokopedia dan Shopee serta dapat juga untuk melihat berbagai konten edukasi dan informatif terkait Taborai di sosial media Instagram, TikTok , Youtube, dan Facebook dengan username Taborai.id.