close

Program Dana Padanan Kedaireka Tahun 2024 Dibuka, Ditjen Diktiristek Alokasikan Anggaran 750 Miliar

Jakarta – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) kembali membuka program Dana Padanan untuk tahun anggaran 2024. Program Dana Padanan atau sebelumnya dikenal dengan Matching Fund, memberikan pendanaan kepada perguruan tinggi dan industri yang berkolaborasi dalam pengembangan inovasi melalui platform Kedaireka. Pada tahun 2024, Ditjen Diktiristek mengalokasikan anggaran sekitar 750 miliar untuk pendanaan ini.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Pendidikan Tinggi Nizam menerangkan pembukaan Program Dana Padanan 2024 dilaksanakan lebih awal agar insan perguruan tinggi memiliki waktu yang cukup untuk segera merancang, mendesain, hingga proses evaluasi proposal dapat dilakukan tahun ini. Pasalnya, selama ini terdapat keluhan atas pendeknya waktu eksekusi program.

“Karena untuk menghasilkan produk yang betul-betul untuk siap diproduksi, dihilirkan, tentu membutuhkan waktu yang tidak singkat. Saya mendorong untuk bisa dilakukan evaluasinya di tahun N-1, sehingga pada tahun N bisa diselenggarakan  seoptimal mungkin sehingga hasilnya optimal,” kata Nizam saat peluncuran Program Dana Padanan 2024 secara daring, Senin (2/10).

Nizam pun berharap lewat program Dana Padanan ini dapat memberikan solusi dan dampak bagi kemajuan sosial, budaya, teknologi, dan dunia industri.

Baca Juga :  Perkuat Sinergi dengan Daerah, Kemendikbudristek Gelar Rakornas Pemulihan Pembelajaran

“Saya berharap dan meminta pada seluruh sivitas akademika untuk memastikan hal tersebut, pun saya mengharapkan komitmen dari mitra yang konkret,” kata Nizam.

Kepala Subbagian Tata Usaha Sekretariat Ditjen Diktiristek sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen Program Dana Padanan, Didi Rustam menjelaskan bahwa program Matching Fund-Kedaireka pada tahun-tahun sebelumnya mendapat antusiasme yang tinggi dari perguruan tinggi.

Dari tahun 2021 hingga tahun 2023, kata Didi, program Matching Fund mengalami peningkatan peminat yang luar biasa. Pada tahun 2021 ada sekitar 1.270 proposal yang masuk, tahun 2022 sebanyak 4.700 proposal, dan tahun 2023 sebanyak 5.600 proposal.

“Tentunya, ini diakibatkan adanya animo Insan Dikti yang sangat tinggi. Dari tahun ke tahun, tahapan pengajuannya pun terus kami perbaiki agar mendapatkan proposal yang lebih berkualitas,” ujar Didi.

Terdapat beberapa pembaruan pada Program Dana Padanan tahun 2024 berdasarkan masukan, studi, dan observasi yang telah dilakukan pada program sebelumnya. Pengusul kini sudah memasukan proposal lengkap sejak awal pengusulan.

“Jika tahun 2023 ada proposal awal, maka pada tahun 2024 tidak ada proposal awal. Sejak awal, pengusul sudah mengajukan proposal lengkap, sehingga sudah akan bisa dievaluasi kelayakan dari inovasi kegiatan dan juga rasionalitas dalam nilai anggaran yang diajukan karena itu semua merupakan bagian dari mekanisme evaluasi,” terang Setyawan selaku Tim Ahli Program Dana Padanan.

Baca Juga :  Bakti Nyata Bagi Negeri, Alumni Program IISMA Terbitkan Buku Tentang Diplomasi Indonesia Dengan Negara-Negara Eropa Tengah dan Timur

Setyawan mengingatkan agar pembaruan ini diperhatikan dengan saksama. Tidak berhenti pada proses pengajuan proposalnya, terdapat rincian lain yang penting untuk diketahui pengusul dan mitra. Tahun ini, Program Dana Padanan bahkan memberikan kesempatan bagi mitra untuk mendeskripsikan permasalahannya.

“Kami ingatkan dalam forum ini, gunakan panduan tahun 2024. Jangan menggunakan tahun-tahun sebelumnya, sehingga Bapak/Ibu harus cermat betul dengan panduan tahun 2024,” tegas Setyawan.

Pengusulan proposal Program Dana Padanan dibuka mulai tanggal 1 hingga 31 Oktober 2023. Perguruan tinggi dan industri dapat mendaftarkan diri dan melihat panduan lengkapnya di www.kedaireka.id.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : Satu Dikti
Tiktok : Ditjen Dikti